Vrindawan.com, Jakarta – Apple dilaporkan akan menggunakan chipset yang sama untuk semua model iPhone 16. Hal ini sedikit berbeda dari kebiasaan Apple yang menggunakan chipset berbeda untuk varian regular dan pro.
Seperti diketahui, di tahun lalu, Apple menggunakan chipset A16 Bionic untuk iPhone 15 dan iPhone 15 Plus. Sementara untuk iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max, perusahaan memakai chipset A17 Pro.
Namun untuk tahun ini, kebiasaan tersebut akan berubah. Mengutip informasi dari GSM Arena, Rabu (3/7/2024), ada kode di backend Apple yang menyebut kalau keempat model iPhone 16 akan dipersenjatai chip A18.
Kendati demikian, ada kemungkinan Apple masih akan memberikan pembeda. Bukan tidak mungkin, lini iPhone 16 regular akan memakai chip A18, sedangkan varian Pro memakai A18 Pro.
Selain informasi chip yang digunakan, kode Apple juga mengungkap informasi menarik lainnya. Berdasarkan kode tersebut, Apple ternyata tengah menyiapkan lima model iPhone.
Kendati demikian, informasi soal model iPhone yang kelima masih menjadi misteri. Namun, ada spekulasi yang menyebut model kelima merupakan iPhone SE generasi selanjutnya.
Berdasarkan prediksi, iPhone SE terbaru ini akan diperkenalkan pada awal 2025 dengan memakai chipset A18, sama seperti lini iPhone 16.
Sementara laporan lain juga menyebut Apple bakal mengambil langkah mengejutkan lewat iPhone 16. Kabarnya, iPhone baru tersebut memiliki kemampuan untuk mengganti baterai dengan lebih mudah.
Kabar ini tentu menjadi angin segar bagi para pengguna iPhone. Sebab, selama ini mereka kerap kesulitan saat ingin memperbaiki atau mengganti baterai di perangkat Apple mereka.
Apple Siap Hadirkan iPhone 16 dengan Baterai yang Bisa Diganti?
Dilansir The Information, Jumat (2/8/2024), Apple sedang berupaya menghilangkan strip perekat yang menahan baterai iPhone di tempatnya.
Hal ini adalah beberapa cara perusahaan berbasis di Cupertino tersebut mematuhi peraturan Uni Eropa, di mana semua baterai HP Android dan iOS harus dapat diganti oleh pengguna pada tahun 2025.
Hingga kini, baterai masing melekat di bagian dalam ponsel dengan menggunakan sebuah perekat, di mana pengguna dapat menarik lem tersebut untuk melepaskan baterai.
Saat ini, Apple sedang berupaya untuk mengadopsi wadah metal yang akan mengeluarkan baterai setelah menerima sengatan listrik kecil.
Dengan teknologi bernama debonding perekat yang diinduksi secara elektrik, apakah cara ini akan lebih mudah daripada menarik perekat masih perlu dilihat.
Kemungkinan, Apple bakal menguji casing baterai baru setidaknya pada salah satu model iPhone 16 di akhir tahun ini dan baru memboyong teknologi tersebut ke seluruh lini iPhone 17 tahun depan.
Selain Apple, banyak produsen lain yang menggunakan strip perekat serupa di iPhone. Bila aturan ini diberlakukan tahun depan, banyak vendor juga harus mencari cara mempermudah pengguna mengganti baterai ponsel mereka.
Apple bakal Gantikan 50 Persen Pekerja Perakitan iPhone dengan Robot
Apple dikabarkan akan menggantikan 50 persen pekerja perakitan iPhone dengan sistem otomatisasi alias tenaga robot. Informasi ini berdasarkan laporan dari The Information, sebagaimana dikutip dari 9to5Mac, Jumat (28/6/2024).
Penggunaan tenaga otomatisasi bakal meningkatkan persentase penggunaan robot dalam proses produksi iPhone.
Laporan tersebut menjelaskan, Apple telah mengumumkan ke para manajer untuk mengurangi jumlah pekerja di lini perakitan terakhir iPhone setidaknya hingga 50 persen hingga beberapa tahun mendatang.
Menurut laporan ini, keputusan untuk memangkas 50 persen pekerja di bidang perakitan akhir iPhone dikeluarkan oleh Wakil Presiden Senior Operasi Apple Sabih Khan.
Keputusan tersebut diambil tidak lama usai terjadinya bentrokan sengit antara pekerja iPhone dengan polisi di luar pabrik perakitan utama Foxconn pada November 2022.
Guna mengurangi jumlah karyawan secara keseluruhan, Apple melanjutkan proyek rantai pasokan dan otomatisasi produksi yang sebelumnya terhenti karena biaya di awal yang lebih tinggi.
Biaya di muka yang tinggi ini diperlukan untuk mengotomatisasi produksi iPhone terkadang menghabiskan biaya ratusan juta dolar AS setiap tahunnya.
Dalam beberapa kasus, Apple menekan mitra manufakturnya untuk melakukan investasi di awal, dengan tingkat keberhasilan yang berbeda-beda.
Otomatisasi Dicoba untuk Produksi Komponen iPhone
Sekadar informasi, selama beberapa tahun terakhir, tim Thompson telah sukses mengotomatisasi produksi part alias komponen iPhone.
Apple pun giat bekerja dengan partner manufaktur seperti Foxconn, Luxshare Precision, dan Pegatron.
Kesuksesan tersebut mencakup mesin untuk memasang braket logam dan papan sirkut cetak fleksibel ke komponen tanpa bantuan manusia. Upaya ini memungkinkan Apple dan mitranya untuk menghilangkan ribuan pekerja di Tiongkok.
Dalam prosesnya, menurut salah satu karyawan mitra manufaktur iPhone menyebutkan, Apple telah mengurangi jumlah karyawan di bidang produksi iPhone hingga 30 persen.